Kamis, 02 Mei 2019

Makalah Studi Al Qur'an - Ilmu Qiro'at

Makalah Ilmu Qiro'at



BAB I
PENDAHULUAN
A.       LATAR BELAKANG
            Qiraat merupakan salah satu cabang ilmu dalam ‘Ulum al-Qur’an. Ilmu qira’at tidak mempelajari masalah-masalah yang berkaitan secara langsung dengan halal-haram atau hukum-hukum tertentu dalam kehidupan manusia. Ilmu ini telah sangat berjasa dalam menggali, menjaga dan mengajarkan berbagai “cara membaca” al-Qur’an yang benar sesuai dengan yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Para ahli qiraat telah mencurahkan segala kemampuannya demi mengembangkan ilmu ini. Ketelitian dan kehati-hatian mereka telah menjadikan al-Qur’an terjaga dari adanya kemungkinan penyelewengan dan masuknya unsur-unsur asing yang dapat merusak kemurnian al-Qur’an. Tulisan singkat ini akan memaparkan secara global tentang ilmu Qira’at al-Qur’an, dapat dikatakan sebagai pengenalan awal terhadap Ilmu Qira’at al-Qur’an.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.  Apa Pengertian Qiraat ?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan Qiraat ?
3.      Siapakah imam – imam Qiraat?
4.      Apa saja pemabagian Qiraat?
5.      Apa manfaat Qiraat ?


C.     TUJUAN RUMUSAN MASALAH
1.      Mengetahui pengertian Qiraat.
2.      Mengetahui sejarah Qiraat.
3.      Mengetahui pembagian Qiraat.
4.      Mengetahui imam – imam  Qiraat
5.      Mengetahui manfaat Qiraat.


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Qiraat
            Menurut bahasa, Al – qira’at adalah bentuk jamak dari Al - qira’ah ( bacaan) yakni masdhar dari kata kerja qara’a (membaca). Kata al –qira’at mengandung arti salah satu madzhab ( cara/ metode) dalam membaca Al –qur’an dari seorang imam Qurraa’a(Imam Ahli Qira’at)
            Sedangkan pengertian qira’at menurut istilah cukup beragam. Hal ini disebabkan oleh keluasan makna dan sisi pandang yang dipakai oleh ulama tersebut. Berikut ini pengertian qira’at menurut beberapa ahli:
            Menurut al Zarkasy qira’at adalah perbedaan cara mengucapkan lafadz –lafadz Al –Quan baik menyangkut huruf –hurufnya atau cara pengucapn huruf –huruf tersebut, seperti tahfif, tastqil, danyag lainnya.
            Menurut Al Qatalany qira’at adalah suatu ilmu yang mempelajari hal –hal yang disepakati atau diperselisihkan ulama yang menyangkut prsolan lughat, hadzaf, i’rab, itsbat, fashl, dan washl yang kesemuanya diperoleh secara periwayatan.
            Menurut IbnuAl Jazari qira’at adalah ilmu yang menyangkut cara – cara mengucapakan kata  - kata al –quran  dan perbedaan – perbedaanya dengan cara menisbatkan kepada penukilnya.
B.     Sejarah qira’at Al qur’an
1.      Zaman Sahabat.
Sebagaimana diketahui dari displin ilmu- ilmu Al Quran( ulum Al –quran), khususnya ilmu Qiraat bahwa pada masa Nabi, para sahabat menerima dan mempelajari ilmu qiraat dari Nabi Muhammad Saw. Diantara sahabat yang masyhur sebagai ahli qiraat adalah Ubay bin Ka’ab, Ibn Masud, Abu al – Darda, Zayd bin  Tsabit, dll. Dari merekalah para ahli qiraat dari kalangan tabiin di brbagai penjuru kota mempelajari serta mendalami qiraat.
Para sahabat mempelajari cara pengucapan Al Quran langsung dari Rasulullah, bahkan dari sahabat secara resmi dirokemendasikan oleh Rasulullah sebagai rujukan sahabat lainnya dalam pengucapan Al Quran.
2.      Zaman Tabi’in
Tabi’in mempelajari dan mendalami qiraat melalui beberapa sahabat. Seperti hadist Nabi SAW Dari Abdullah bin Amr bin Ash: “ambillah (belajarlah) Al – Quran dari empat orang Abdullah bin Mas’ud, Salim, Muadz, dan Ubay bin Ka’ab”.
Ahli – ahli qiraat di kalangan tabiin menyebar di berbagai kota. Keadaan ini terus berlangsung sehingga muncul imam para imam Qiraat yng termasyhur, yang mengkhusukan diri dalam qira’at trtentu dan mengajarkan qirat mereka masing – masing.
C.    Imam – imam Qira’at
                        Para qari yang hafal Al Quran dan terkenal dengan hafalan serta ketelitiannya, dan menyampaikan qiraat kepada kita sesuai dengan yang mereka terima dari sahabat Rasulullah SAW.
Para imam – imam qiraat yang masyhur memiliki keutamaan ilmu dan pengajaran tentang kitabullah Al Qur’an sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “ sebaik  - baiknya orang diantara kalian adalah orang yang mempelajri Al Quran dan mengajarkannya”
Para ahli qiraat tersebut di Madinah ialah : Abu Ja’far Yazid bin Qa’qa’, Nafi’ bin Abdurrahman. Di Mekah: Abdullah bin Katsir dan Humaid bin Qais Al A’raj. Di Kuffah: ‘Asim bin Abun Najud, Hamzah, Al kisa’i. Di Basrah: Abdullah bin Ishaq, Isa Ibn ‘Amr, Ya’qub al Hadrami. Di Syam: Abdullah bin ‘Amir, Yahya bin Harits, Syuraih bin Yazid al Hadrami.
D.    Pembagian Qiraat.
Abu Bakar bin Mujahid memberikan penjelasan yang cukup rinci tentang pembagian ilmu qiraat sebagai berikut:
1.      Qiraat dari segi kuantitas
a.       Qiraat sab’ah
Qiraat yang di nisbatkan kepada 7 imam Qurra’ yang masyhur. 7 imam qurra’ tersebut adalah:
1)      Nafi
2)      Ibn Katsir
3)      Abu Amru
4)      Asim
5)      Hamzah
6)      Ibn Amir
7)      Al Kisai
b.      Qiraat asyarah
Imam qiraat sab’ah ditambah dengan imam tiga qiraat. Imam – imam tersbut adalah:
1)      Jafar al – Madany
2)      Ya’qub al – Bashry
3)      Khalaf al Asyir
c.       Qiraat Arbaah Asyarah.
Imam qiraat Asyarah ditambah dengan imam empat qiraat. Imam – imam tersebut adalah:
1)      Hasan al Basri
2)      Ibn Muhaisin
3)      Fahya al Yazidi
4)      Al A’masy
2.      Qiraat dari segi kualitas.
Berdasarkan penelitian al Jazari, berdasarkan kualiatas qiraat dapat dikelompokkan menjadi enam bagian, yaitu:
a.       Qiraat Mutawatir
Qiraatr yang disampaikan sekelompok orang mulai dari awal hingga akhir sanad, yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta.
b.      Qiraat Masyhur
Qiraat yang memiliki sanad sahih dengan kaidah bahasa arab dan tulisan mushaf ustmani dan tidak mencapai derajat mutawatir.
c.       Qiraat Ahad
Qiraat yang memiliki sanad sahih tetapi menyalahi tulisan mushaf utsmani dan kaidah bahasa arab, tidak memiliki kemasyhuran dan tidak dibaca sebagiman ketentuan yang telah ditetapkan.
d.      Qiraat Syadz
Qiraat yang sanadnya tidak shahih.
e.       Qiraat Maudhu.
Qiraat yang palsu seperti qiraat al – Kahzzani.
f.       Qiraat Mudraj.
Qiraat yang ditambahkan kedalam qiraat sebagai penafsiran.
E.     Manfaat Ilmu Qiraat.
1.      Menunjukkan betapa terjaga dan terpeliharanya Al Quran dari perubahan dan penyimpangan, disamping banyak segi bacaan – bacaan yang berbeda
2.      Meringankan umat islam dan memudahkan untuk membaca Al Quran.
3.      Bukti kemukjizatan Al Quran dari segi kepadatan makna.
4.      Penjelasan terhadap apan yang mungkin masih global.
5.      Menunjukkan keutamaan dan kemuliaan umat Muhammad  SAW atas umat-umat pendahulunya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Ilmu qiraat adalah ilmu yang mempelajri bacaan Al Quran para imam, ditinjau dari perbedaan langgam, cara pengucapan dan sifatnya, seperti tafkhim, tarqiq, iamalah, idgham, izhar, isyba, mad, qasr, tasydid, takfif, yang sanadnya bersambung sampai kepada Rasulullah.
            Sejarah perkembangan qiraat dibagi menjadi dua yakni: pada zaman sahabat dan zaman tabi’in.
            Qiraat dapat dibedakan dari segi kuantitas dan kualitas. Qiraat berdasarkan kualitas dibagi menjadi tiga, yakni: Qiraat sab’ah, Qiraat Asyarah, Qiraat Arbaah Asyarah. Sedangkan dari segi kualitas qiraat dibagi menjadi enam, yakni: qiraat mutawatir, qiraat masyhur, qiraat ahad, qiraat syadz, qiraat maudhu’, qiraat mudraj.
            Perbedaan qira’at yang ada mempunyai banyak manfaat bagi umat Islam, terutama dalam memudahkan membaca al-Qur’an dan mengambil hukum dari al-Qur’an.
B. Saran
Demikian malkalah ini saya buat dengan sebaik-baiknya. Saya sebagai penulis sangat berharap atas kritik dan saran teman-teman untuk memperbaiki maklah saya selanjutnya, karena saya sadar dalam penulisan makalah ini masih ada kesalahan.
Atas kritik dan saran teman-teman saya ucapkan banyak terimah kasih.








DAFTAR PUSTAKA

Nur, Muhammad Qadirun. 2001. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta. Pustaka Amani.
Ash-Shabuni, Muhammad Ali. 2003. At-Tibyan Fi Ulumil Qur’an. Jakarta. Darul Kutub Al-   Islamiyah.
Al-Qattan, Manna Khalil. 1973. Mabahis Fi Ulumil Qur’an. Surabaya. Al-hidayah.
Al-Qodi, Abdul Fattah Abdul Ghoni. 2009. Al-Wafi fi Syarhi Asy-Syathibiy. Mesir. Dar el-Islam        









Tidak ada komentar:

Posting Komentar